Bagaimana dengan tumbukan tidak lenting sama sekali ? suatu tumbukan
dikatakan Tumbukan Tidak Lenting sama sekali apabila dua benda yang
bertumbukan bersatu alias saling menempel setelah tumbukan. Salah satu
contoh populer dari tumbukan tidak lenting sama sekali adalah pendulum
balistik. Pendulum balistik merupakan sebuah alat yang sering digunakan
untuk mengukur laju proyektil, seperti peluru. Sebuah balok besar yang
terbuat dari kayu atau bahan lainnya digantung seperti pendulum. Setelah
itu, sebutir peluru ditembakkan pada balok tersebut dan biasanya peluru
tertanam dalam balok. Sebagai akibat dari tumbukan tersebut, peluru dan
balok bersama-sama terayun ke atas sampai ketinggian tertentu
(ketinggian maksimum).
Apakah pada Tumbukan Tidak Lenting Sama sekali berlaku hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik ?
Perhatikan gambar di atas. Hukum kekekalan momentum hanya berlaku
pada waktu yang sangat singkat ketika peluru dan balok bertumbukan,
karena pada saat itu belum ada gaya luar yang bekerja. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
m1v1 + m2(0) = (m1 + m2) v’
m1v1 = (m1 + m2) v’—- persamaan 1
Apakah setelah balok mulai bergerak masih berlaku hukum Kekekalan Momentum ? Tidak…. Mengapa tidak ? ketika balok (dan peluru yang tertanam di dalamnya)
mulai bergerak, akan ada gaya luar yang bekerja pada balok dan peluru,
yakni gaya gravitasi. Gaya gravitasi cenderung menarik balok kembali ke
posisi setimbang. Karena ada gaya luar total yang bekerja, maka hukum
Kekekalan Momentum tidak berlaku setelah balok bergerak.
Lalu bagaimana kita menganalisis gerakan balok dan peluru setelah tumbukan ?
Nah, masih ingatkah dirimu pada Hukum Kekekalan Energi Mekanik ? kita
dapat menganalisis gerakan balok dan peluru setelah tumbukan
menggunakan hukum Kekekalan Energi Mekanik. Ketika balok mulai bergerak
setelah tumbukan, sedikit demi sedikit energi kinetik berubah menjadi
energi potensial gravitasi. Ketika balok dan peluru mencapai ketinggian
maksimum (h), seluruh Energi Kinetik berubah menjadi Energi Potensial
gravitasi. Dengan kata lain, pada ketinggian maksimum (h), Energi
Potensial gravitasi bernilai maksimum, sedangkan EK = 0.
No comments:
Post a Comment